Pengenalan DCS (Distributed Control System)

Pada tempat produksi semen bersekala besar seperi pabrik di tuban 3-4 penggunaan PLC sangat kompleks. Terdapat berapa Sub Sistem yang berbeda fungsi dan pengoperasiannya. Misalnya sub sistem yang terdapat pada blok  cruser berbeda dengan sub sistem yang ada pada blok kiln serta pada blok – blok yang lain seperti di Rawmill, Preheater dan Packer. Namun sub sistem yang ada pada semua blok harus saling berkaitan karena merupakan bagian dari sub sistem besar (Sistem Produksi Semen). Oleh karena itu PLC yang berfungsi sebagai alat pengontrol pada setiap sub sistem harus dapat berkomunikasi dengan Central PLC dan dengan PLC di sub sistem yang lain. Ketika PLC – PLC yang ada pada sub sistem dapat dikomunikasikan melalui Central PLC maka selanjutnya adalah mengkomunikasikan Central PLC ke server komputer sehingga data – data dari server komputer dapat diakses untuk keperluan HMI. Yang pada akhirnya terbentuk suatu sistem kontrol distribusi yang dikenal dengan DCS.



DCS (Distributed Control System) sesuai dengan namanya adalah sebuah sistem pengendalian yang bekerja menggunakan beberapa controller dan mengkoordinasikan kerja semua controller tersebut. DCS ini memiliki prinsip kerja seperti LAN (Local Area Network)  yang dipakai untuk merujuk pada sebuah jaringan komunikasi yang dirancang untuk menghubungkan komputer- komputer dengan perangkat peripheral yang berada didalam suatu gedung atau lokasi yang sama. Masing - masing controller tersebut menangani sebuah plant yang terpisah. Controller yang dimaksud tersebut adalah PLC. Jika PLC  hanya berdiri sendiri dan tidak digabungkan dengan PLC yang lain, sistem pengendaliannya dinamakan DDC (Direct Digital Control). Jadi PLC pada DCS adalah subsistem dari sebuah sistem besar yang dinamakan DCS. 
DCS digunakan untuk proses kontrol yang berorientasi continous atau batch proses seperti pada proses industri semen. DCS umumnya memiliki kapasitas pengontrolan yang besar sampai lebih dari 10.000 I/O. Tiap kontroler menuju modul I/O, HMI ataupun sistem yang lebih tinggi memiliki bermacam – macam penggunaan jaringan ataupun protokol komunikasi. Transmisinya juga dibuat sefleksibel mungkin dengan memakai twisted pair, coaxial, ataupun fiber optic. Dengan kelebihan ini proses pengontrolan didesain sampai pada management level.

0 comments:

Post a Comment